Kode script ChatBox Anda atau bisa diganti dengan kode widget atau apa sajalah terserah.....
ChatBox
Headlines News :
Home » » Melalui Penguatan Kelembagaan, Gula Jawa dan Desa Sembungan Didorong Jadi Klaster Unggulan Tahun ini

Melalui Penguatan Kelembagaan, Gula Jawa dan Desa Sembungan Didorong Jadi Klaster Unggulan Tahun ini

Written By Unknown on Sunday, June 9, 2013 | 7:39 PM

Wonosobo-Melalui penguatan kelembagaan, komoditas gula jawa dan Desa Sembungan Kecamatan Kejajar didorong jadi klaster unggulan tahun ini, hal ini diungkapkan Asisten Administrasi Sekda Wonosobo, Sumedi, saat membuka lokalatih penguatan kelembagaan dan penyusunan rencana bisnis klaster, Rabu, 29 Mei di Balai Latihan Kerja (BLK) Kertek.

Dengan adanya penguataan kelembagaan yang jelas, gula jawa dan Desa Sembungan yang telah dipilih menjadi produk unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi regional di Kabupaten Wonosobo, sehingga prioritas pembangunan perekonomian bisa diarahkan pada  bagaimana mengorganisasikan dan mentransformasikan potensi daerah yang dimiliki untuk menjadi penggerak bagi pembangunan ekonomi lokal.

Oleh karena itu, segala potensi ekonomi lokal di Kabupaten Wonosobo akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten untuk diarahkan dan diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan penguatan kelembagaan klaster unggulan.

Dalam kegiatan pengembangan ekonomi lokal sendiri ada tahapan yang salah satunya adalah tahapan penyusunan rencana tindak dan anggaran, dimana dalam tahapan ini perlu disusun rencana bisnis klaster oleh pelaku klaster sendiri, yang akan dijadikan sebagai pengungkit dan pendorong ekonomi lokal.

Untuk menyusun rencana bisnis klaster, masing-masing pelaku klaster harus sudah membentuk forum rembug klaster yang nantinya bisa mengidentifikasikan dan menyusun rencana usaha atau bisnis klaster yang menjadi unggulan, dalam bentuk rencana bisnis klaster sebagai pedoman kegiatan untuk waktu yang akan datang, dimana salah satu poin yang menjadi perhatian utama dari rencana bisnis klaster tersebut adalah penguatan kelembagaan klaster.

Adapun beberapa permasalahan yang sering dijumpai dalam pengembangan klaster yang telah dirintis selama ini adalah masih minimnya pengetahuan dan wawasan pelaku klaster terhadap pengelolaan atau manajemen produksi dan pemasalahan pemasaran termasuk di dalamnya adalah jejaring sosial, kemudian belum terlibatnya secara utuh pelaku klaster dalam bisnis klaster serta aktivitas pelaku klaster masih terfokus pada kegiatan produksi.

Permasalahan lainnya adalah peran dan fungsi kelembagaan klaster atau asosiasi sebagai wadah organisasi yang belum berjalan secara optimal, adanya konflik kepentingan dan rendahnya inovasi pelaku klaster serta rendahnya jiwa kewirausahaan pelaku usaha.

Sumedi, menambahkan untuk mengurangi permasalahan di atas, perlu adanya lokalatih penguatan kelembagaan dan penyusunan rencana bisnis klaster gula jawa dan pariwisata desa wisata Sembungan, yang akan dirintis dengan melakukan upaya pengembangan, pemberdayaan dan penguatan kelembagaan yang melibatkan seluruh klaster.

Rencana bisnis ini nantinya dapat menjadi salah satu instrumen dalam evaluasi monitoring klaster, karena di dalamnya memuat profil klaster, ide bisnis, bisnis utama dan penunjang, strategi pemasaran, posisioning klaster, strategi produksi, kelembagaan dan rencana pembiayaan.

Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonosobo,, Achmad Fathoni, menyampaikan keberhasilan pengembangan klaster perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, disamping klaster membutuhkan dialog, komunikasi, mediasi, social capital, transparancy dan kepercayaan. Dibutuhkan pembagian peran antara pemerintah kabupaten, lembaga donor, pelaku usaha, sektor swasta dan perguruan tinggi. Agar lebih optimal lagi, juga dibutuhkan iklim usaha yang kondusif, baik kenyamanan berusaha maupun kemudahan perijinan, selain itu bagi pelaku klaster juga harus mempunyai jiwa entrepreneurship dan berfikir pasar (market driven).

Tahun ini dipilihnya gula jawa sebagai klaster unggulan, dilakukan melalui Fokus Grup Discussion (FGD) dari pelaku bisnis, yang dilakukan beberapa waktu lalu, sedangkan dan Desa Sembungan terpilih dengan pertimbangan desa ini mendapat bantuan PNPM Perdesaan, sehingga tinggal dibuat kelembagaan klasternya untuk menjadikan desa wisata ini sebagai klaster unggulan. Sementara sebelumya, Wonosobo telah memiliki klaster unggulan, yakni klaster domba, carica dan desa Reco Kecamatan Kertek.

Sementara itu, tenaga ahli regional pengembangan ekonomi lokal Jawa Tengah, Bening Dwiyono menyampaikan, pengembangan klaster tidak terlepas dari pengembangan wilayah produksi secara terpadu, partisipatif dan berkesinambungan, dan inti dari pengembangan klaster adalah kemandirian pelaku klaster.


Pemilihan program klaster unggulan dilakukan dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal secara komprehensif dan terpadu, melalui pendekatan partisipatif dan bottom-up, yang dilaksanakan sebagai wujud dari semangat dan komitmen, dalam upaya merespon dan mendukung pembangunan perekonomian dan menyejahterakan masyarakat.**Kontributor Humas Setda Wonosobo**
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KEPALA DUSUN : Aufa Mujtahid

KEPALA DUSUN : Aufa Mujtahid
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DUSUN GADINGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template